Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dengan tulus menerima penghargaan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam upacara yang diadakan di Ksatrian Sutedi Senaputra, Lanmar Surabaya, pada Selasa (14/2). Dalam momen yang sarat makna ini, Prabowo Subianto mengutarakan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas penghargaan yang dihadiahkan oleh Korps Marinir.
Diiringi oleh kehadiran para tokoh militer dan pejabat penting, termasuk Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Widodo Dwi Purwaanto serta Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Prabowo menyerahkan sejumlah peralatan pertahanan strategis kepada Korps Marinir sebagai wujud dukungannya terhadap peningkatan kekuatan pertahanan negara.
Dalam pidato yang menggugah semangat, Prabowo mengucapkan, “Saya merasa sangat terhormat dan penuh rasa haru atas penghargaan ini. Korps Marinir memiliki sumbangsih besar dalam sejarah Republik Indonesia. Saya percaya sinergi yang kuat antara TNI dan pemerintah akan terus memperkuat kedaulatan dan keamanan negara kita.”
Pada kesempatan yang sama, Prabowo secara simbolis menyerahkan alat peralatan pertahanan, termasuk 100 unit kendaraan roda dua, senjata laras panjang 5,56 mm SS/SO sebanyak 5.219 pucuk, senapan pelontar granat 40 mm SPG (Marinir) sebanyak 504 pucuk, serta 95 pucuk pistol mitraliur (SMG) 9 mm dan 28 set alat pendukung penyelam dual mode incursion. Alat-alat ini akan meningkatkan kemampuan Korps Marinir dalam menjalankan tugas vitalnya.
Dalam kata-kata bijaknya, Prabowo Subianto menggarisbawahi peran krusial Korps Marinir dalam menjaga wilayah perairan Indonesia dan pulau-pulau terluar. “Misi Korps Marinir meliputi pertahanan pantai dan pemeliharaan keunggulan maritim kita. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan kita dari potensi ancaman luar. Melalui sinergi yang lebih kuat, kita akan memperkuat dan memajukan Angkatan Laut kita untuk masa depan yang lebih aman.”
Prabowo mengingatkan bahwa meskipun anggaran pertahanan Indonesia saat ini mungkin belum sebanding dengan beberapa negara lain, tekad dan semangat membangun pertahanan yang tangguh tetap menjadi fokus. “Saat ini, anggaran pertahanan kita mencapai 0,8% dari PDB kita. Namun, bukan besaran anggaran yang menentukan, tetapi bagaimana kita mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai kekuatan yang tangguh dan andal,” tegas Prabowo.
Penghargaan dan komitmen Prabowo Subianto sebagai warga kehormatan Korps Marinir tidak hanya menjadi cermin semangat patriotisme, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam memantapkan pertahanan negara. Dengan sinergi antara pemerintah, TNI, dan elemen-elemen pertahanan lainnya, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan masa depan.