Aksi luar biasa terjadi ketika dua tokoh papan atas negeri ini, Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo, merapatkan barisan untuk menjalin interaksi hangat di pasar daerah Grogolan, yang terletak di kota sejarah Pekalongan, Jawa Tengah. Kedua pemimpin ini melakukan langkah langka ini pada Selasa (29/8), mengundang decak kagum dari berbagai kalangan.
Kehadiran mereka di pasar ramai ini ternyata terjalin di tengah gempuran acara Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023, sebuah ajang spiritual yang memusatkan perhatian di Sahid Internasional Convention Center, juga berada di kota yang sama, Pekalongan. Namun, di antara serangkaian peristiwa yang mendalam, momen merakyat ini mencuri sorotan.
Tepat mengitari pukul 14.58 WIB, rombongan elit ini tiba di Pasar Grogolan. Tidak ada yang bisa menahan antusiasme warga setempat, yang berduyun-duyun menyambut dengan penuh semangat. Bahkan, tidak kurang dari 30 menit, area pasar menjadi saksi bisu bagi langkah Presiden dan didampingi oleh Prabowo dalam meninjau serta menyerahkan bantuan sosial berharga kepada pedagang lokal dan juga para pejuang kaki lima.
Sosok Prabowo sendiri membawa warna yang sangat berbeda di tengah keramaian pasar. Terlihat dengan jelas bagaimana beliau menyambut pedagang dengan penuh kesederhanaan dan keakraban. Seorang pedagang martabak yang tak bisa menyembunyikan kekagumannya, mengungkapkan perasaannya dengan tulus, “Saya sungguh terharu, belum pernah sebelumnya saya yang sederhana ini bisa bertemu dan berbicara langsung dengan para pejabat besar seperti Pak Presiden. Ini pengalaman yang luar biasa.” Ucapnya, Ghofar, dengan mata berkaca-kaca.
Namun, tak hanya Prabowo yang mencuri perhatian, juga seorang pedagang jajanan khas Jepang yang mengalami momen istimewa. Prabowo dengan rendah hati antri dan memilih beberapa takoyaki, hidangan lezat dari Jepang, menunjukkan betapa kedekatan antara pemimpin dan rakyatnya bukanlah sekadar retorika belaka, tetapi dihidupkan dalam setiap tindakan. Dalam aksi yang menggetarkan ini, keduanya mengambil bagian dalam pemandangan yang jarang terjadi: sebuah gambaran kebersamaan sejati di antara elite dan rakyat jelata.