Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pemilu 2024, telah mengungkapkan rencananya untuk mengubah lanskap energi Indonesia secara radikal.
Dalam serangkaian pernyataan dan penjelasan, Prabowo berkomitmen untuk menghentikan impor bahan bakar minyak (BBM) sebagai langkah pertama menuju swasembada di berbagai sektor, termasuk energi.
Visi utama Prabowo adalah mewujudkan 100% energi hijau di Indonesia. Dalam satu kesempatan, ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mendukung transformasi menuju energi terbarukan.
Sebagai bagian dari langkah-langkah tersebut, Prabowo berencana untuk memanfaatkan berbagai sumber energi hijau, termasuk biodiesel dari kelapa sawit.
Prabowo menyampaikan visinya untuk mengubah sisa produksi kelapa sawit yang tidak digunakan untuk minyak goreng menjadi bahan bakar biodiesel.
Dengan produksi kelapa sawit mencapai 25 juta ton, sementara kebutuhan minyak goreng hanya sekitar 6-7 juta ton per tahun, Prabowo melihat potensi besar untuk mengurangi ketergantungan pada impor BBM.
Dalam upayanya untuk meraih swasembada energi, Prabowo juga menyoroti potensi bahan bakar etanol yang dapat dihasilkan dari tebu.
Dengan cara ini, dia menekankan bahwa transformasi menuju energi hijau tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam penjelasannya, Prabowo menegaskan bahwa energi terbarukan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga tidak menimbulkan polusi.
Dengan komitmennya terhadap energi hijau, ia berharap dapat menciptakan perubahan positif dalam upaya mencapai keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Visinya untuk mewujudkan 100% energi hijau di Indonesia mencerminkan tekadnya untuk mengarahkan bangsa ini menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.