Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dengan tegas meresmikan 11 sumber mata air vital yang tersebar di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada hari Minggu (28/5/2023). Upacara resmi ini digelar di Markas Kodim 1607/Sumbawa (SBW), menandai langkah strategis pemerintah untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Sumbawa.
Prestasi luar biasa ini menyusul peresmian sebanyak 20 titik sumber air pada bulan Februari 2023 di beberapa desa di wilayah tetangga, Lombok, NTB, yang juga dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo.
Dalam upacara tersebut, Menhan Prabowo ditemani oleh Rektor Universitas Pertahanan (Unhan), Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, dan berkesempatan untuk berdialog dengan sebelas Kepala Desa serta masyarakat Sumbawa melalui konferensi video yang diselenggarakan di lapangan Kodim 1607/SBW.
Dalam sambutannya, Menhan Prabowo mengucapkan rasa terima kasih karena bisa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat di 11 Desa Sumbawa. Wilayah ini telah berhasil menemukan 11 titik sumber mata air yang berharga. Dengan ini, jumlah total sumber mata air yang telah beroperasi di NTB mencapai 31, yang telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Menhan Prabowo juga mengungkapkan apresiasi mendalam atas upaya dan dedikasi Kemhan dan Unhan dalam menemukan sumber-sumber air ini, yang merupakan hasil penelitian dari para pakar Unhan, termasuk para Dekan.
“Saya tadi menyaksikan keberhasilan menemukan sumber air yang sangat berharga bagi masyarakat NTB yang sedang membutuhkan pasokan air,” ujar Menhan Prabowo.
“Tim dari Unhan telah menunjukkan kinerja luar biasa. Alhamdulillah, kemampuan kita sangat baik. Banyak negara yang tertarik untuk belajar dari pengalaman kita. Sumber air yang biasanya memerlukan waktu hingga 30 hari untuk ditemukan, kita berhasil menemukannya dalam waktu 3-4 hari,” tambahnya dengan bangga.
Menhan Prabowo menekankan pentingnya Kemhan dan Unhan untuk segera menginventarisir dan mengirim tim untuk menginvestigasi dan mengidentifikasi lebih banyak titik sumber air yang potensial.
“Di mana saja ada mata air, kita harus segera memikirkan proses pipanisasi dan kemungkinan pompanisasi. Di wilayah yang memiliki sungai-sungai berlimpah, kita harus mempertimbangkan upaya pemompaan air,” ungkap Menhan Prabowo dengan tegas.
“Ke depannya, kita tidak hanya akan fokus pada Lombok dan Sumbawa, tetapi juga akan menyasar daerah-daerah lain di seluruh Indonesia yang masih menghadapi masalah kekurangan air. Tanpa air, peradaban tidak akan berjalan. Kesulitan yang dihadapi oleh rakyat adalah tanggung jawab bersama TNI dan Kementerian Pertahanan,” tegasnya menutup pidato.